FENOMENA ASTRONOMI DI BULAN MEI 2015 :: Info Astronomi - Berita Seputar Astronomi
Created By Reza Nur Wibisono, SMK KESATRIAN PURWOKERTO
Diposting oleh Unknown | 0 komentar

FENOMENA ASTRONOMI DI BULAN MEI 2015



Di blog ini saya akan membagikan sedikit artikel tentang fenomena astronomi di bulan mei. Monggo di baca dan si simak siapa tau cuaca di daerah kalian cerah-cerah.....


4 Mei 2015: Bulan Purnama
Bulan akan berada pada fase Purnama (Full Moon) pada 4 Mei 2015. Peristiwa ini dapat diamati sepanjang malam mulai Matahari terbenam hingga Matahari terbit keesokan harinya. Tidak akan ada dampak negatif yang timbul dari peristiwa ini.

5 Mei 2015: Konjungsi Bulan dengan Saturnus
Bulan pasca Purnama bakal berada di sebelah Planet Saturnus pada 5 Mei 2015, mereka hanya akan terpisah 1°58' di langit malam Anda. Tidak punya teleskop? Jangan kuatir, Bulan-Saturnus dapat diamati dengan mata telanjang.<

Peristiwa ini baik diamati setelah tengah malam, sebab saat itu keduanya sudah berada di ketinggian 77 derajat dari horison Timur. Bulan akan memiliki magnitudo -12,8 sedangkan Saturnus 0,8. Keduanya akan terlihat di rasi bintang Scorpius.

6 Mei 2015: Puncak Hujan Meteor Eta Aquarid
Hujan meteor Eta Aquarid mencapai puncaknya pada dinihari hingga fajar tanggal 6 Mei 2015, akan ada 50 meteor per jam (ZHR) pada puncaknya, atau dengan kata lain, akan ada sekitar 1-2 meteor per menit.

Bulan yang baru saja mencapai fase Full Moon pada saat aktivitas puncak, diprediksi akan sangat mengganggu pengamatan meteor-meteor redup pada puncak hujan meteor Eta Aquarid. Titik radian dari hujan meteor ini adalah rasi bintang Aquarius.

7 Mei 2015: Merkurius di Elongasi Tertinggi
Inilah kesempatan Anda untuk mengobservasi Planet Merkurius di langit malam, dia akan bersinar terang di magnitudo -2,1 saat berada di titik elongasi tertingginya pada 7 Mei 2015.


Dari Indonesia, kemunculan Mekurius tidak lebih dari ketinggian 14° di atas cakrawala Barat. Merkurius akan terlihat sekitar 17:57 waktu lokal, kemudian akan tenggelam menuju cakrawala sekitar 1 jam 21 menit setelah Matahari terbenam.

14 Mei 2015: Komet C/2015 G2 (MASTER) Mencapai Titik Cerlangnya
Komet C/2015 G2 (MASTER) diperkirakan akan mencapai titik paling terang, sekitar mag 5,5 saat komet akan berada pada jarak 0,80 SA dari Matahari, dan pada jarak 0,47 SA dari Bumi. [1 SA=150 juta kilometer]

Dari Indonesia sayangnya komet ini tidak akan teramati, sebab ia akan mencapai titik tertinggi di langit pada siang hari waktu Indonesia dan akan berada 0° di bawah cakrawala pada sore hari. Untuk informasi lebih lanjut tentang jalurnya di langit, lihat halaman ephemeris dari In-The-Sky.org untuk komet C/2015 G2 (MASTER).

15 Mei 2015: Bulan di Perigee
Bulan akan mencapai titik terdekat (perigee) di sepanjang orbitnya ke Bumi, dan sebagai hasilnya akan terlihat sedikit lebih besar dari pada malam lain di tanggal 15 Mei 2015.

Jarak Bulan dari Bumi bervariasi karena orbitnya bukan lingkaran sempurna, namun adalah elips. Akibat dari Bulan melintasi orbit elips mengelilingi Bumi setiap, jaraknya bervariasi sekitar 10%, antara 363.000 km dan 405.000 km.

Pada perigee 15 Mei 2015, Bulan akan berada pada fase Sabit Akhir yang tipis. Pada kesempatan ini Bulan akan berada pada jarak 366.000 km dari Bumi, dan muncul dengan diameter sudut 32,63 arcmin. Dibandingkan dengan ukuran rata-rata 31.07 arcmin.

23 Mei 2015: Oposisi Saturnus
Planet Saturnus akan berada di posisi yang bagus untuk diobservasi, di konstelasi Libra. Ia akan terlihat sepanjang malam, mencapai titik tertinggi di langit pada sekitar tengah malam waktu setempat.

> Dari Indonesia, maka akan terlihat mulai 18:28 sampai 05:10 waktu lokal. Ya, Saturnus akan mulai terlihat pada pukul 18:28 waktu lokal, ketika naik 10° di atas ufuk timur, dan kemudian mencapai titik tertinggi di langit pukul 23:47 waktu lokal, 77 ° di atas horison selatan Anda. Dan akan terbenam pada keeseokan hari pukul 5:10 waktu lokal ketika tenggelam ke 12° di atas ufuk barat Anda.

24 Mei 2015: Konjungsi Bulan dengan Jupiter
Bulan dan Jupiter akan bersebelahan di langit malam dan hanya terpisah 4°58' satu sama lain. Dari Indonesia, keduanya akan terlihat mulai 17:56 waktu setempat saat langit senja memudar, 63° di atas cakrawala Barat Laut Anda.

Pada saat pendekatan terdekat, Bulan akan berada di magnitudo -11,4, dan Jupiter di magnitudo -2.0, baik dalam konstelasi Cancer. Pasangan ini akan terlalu luas terpisah untuk muat dalam bidang pandang teleskop, tapi bisa dilihat dengan mata telanjang atau melalui teropong.

0 komentar: